Bukti dari rendahnya kualitas guru Indonesia antara lain dapat dilihat dari :
- Masih banyaknya guru yang enggan mengembangkan kemampuan diri
- Tidak berpijak pada program mengajar
- Tidak menguasai metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa meningkat
- Selain itu, pendapatan guru (khususnya guru swasta) masih sangat kurang.
secara kontinyu kepada guru serta meningkatkan kesejahteraan guru. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah penegakkan aturan dengan tegas tentang program dan pelaksanaan belajar.
Guna merubah kondisi kualitas guru Indonesia yang rendah maka pelatihan yang dapat diberikan kepada guru adalah pelatihan tentang perkembangan kurikulum, cara dan metode mengajar, perangkat mengajar dan didaktik metodik. Sampai dengan sekarang, baru sedikit guru yang dapat merasakan pelatihan langsung dari nara sumber ahli pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat untuk mengajar.
Upaya untuk meningkatkan kualitas guru Indonesia yang masih rendah dalam bentuk pelatihan, idealnya adalah dilakukan tiap satu tahun sekali menjelang tahun pelajaran baru. Diharapkan dengan pelatihan tersebut, saat memasuki tahun pelajaran baru guru sudah siap dan perform untuk proses pembelajaran. Dan perlu untuk melakukan evaluasi atas hasil pelatihan yang sudah diberikan.
Tidak hanya kualitas guru Indonesia yang masih rendah, sisi lain kelemahan pendidikan Indonesia, menurut Wakil Sekretaris Jendral Komisi Nasional Pendidikan, Sukmawardana, adalah terletak pada evaluasi dan pengawasan. Oleh karenanya, Evaluasi dan pengawasan harus dilakukan --tidak hanya oleh kepala sekolah-- melainkan pula pemerintah. Perlunya rutinitas pemerintah dalam evaluasi dan pengawasan tersebut mempunyai tujuan agar guru lebih termotivasi.
Maka menurut Wakil Sekretaris Jendral Komisi Nasional Pendidikan, Sukmawardana, memaksimalkan evaluasi kualitas guru melalui UKG maupun supervisi langsung ke guru oleh lembaga terkait sangat diperlukan.
source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar