Blog Archive

Minggu, 17 November 2013

Pemerintah Filipina Sebut Korban Tewas Topan Haiyan Capai 3.361 Orang

Manila - Pemerintah Filipina kembali mengumumkan peningkatan jumlah korban tewas topan dahsyat Haiyan. Penghitungan resmi pemerintah Filipina menyebutkan korban tewas mencapai angka 3.261 jiwa.

Juru bicara Badan Manajemen dan Penanggulangan Bencana Nasional (NDRRMC), Reynaldo Balido menyatakan jumlah korban tewas memang mengalami peningkatan dari penghitungan sebelumnya. Balido menambahkan, sebanyak 1.140 orang masih dinyatakan hilang.

"Ini merupakan hasil penghitungan yang dilaporkan oleh LGU (local government unit)," jelas Balido seperti dilansir AFP, Sabtu (16/11/2013).

"LGU tidak melapor dengan segera karena mereka harus berhati-hati dalam melapor. Mereka harus memastikan semuanya," imbuhnya.

Jumlah korban tewas tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah karena petugas di lapangan masih melakukan penyisiran. "Operasi pembersihan jalan dan pemukiman warga masih terus dilakukan dan kita akan melihat apakan masih ada jasad (di bawah reruntuhan)," ucap Balido.

Penghitungan jumlah korban tewas topan Haiyan sempat memicu perdebatan antara otoritas Filipina dengan PBB. Pada Jumat (15/11) kemarin, PBB menyebutkan bahwa korban tewas mencapai angka 4.460 jiwa.

PBB menegaskan bahwa angka tersebut didapat dari otoritas Filipina, atau tepatnya dari NDRRMC yang bertugas sebagai badan penanganan pasca bencana. Saat dikonfirmasikan ke Balido, dia dengan tegas mengatakan "tidak benar" atas pernyataan PBB tersebut.

Kebingungan dan perdebatan jumlah korban tewas topan Haiyan berawal ketika seorang kepala kepolisian daerah setempat menyebut bahwa perkiraan korban tewas mencapai 10 ribu jiwa. Dengan cepat informasi tersebut menyebarluas ke media massa, termasuk PBB.

Hingga akhirnya pada Selasa (12/11) lalu, Presiden Benigno Aquino memberikan keterangan pers dan menyebut perkirakan korban tewas tersebut terlalu berlebihan. Presiden Aquino merevisi bahwa penghitungan korban tewas resmi yang dilakukan pemerintah Filipina hanya mencapai angka 2.500 jiwa.

Secara terpisah, juru bicara Kepolisian Nasional Filipina Reuben Sindac menyatakan bahwa kepala kepolisian daerah yang memberikan informasi berlebihan tersebut telah dimutasi dari jabatannya. Sindac menyebut kepala kepolisian daerah tersebut akibat tekanan stress.

Sindikat perampok sepeda motor mengumpankan wanita untuk mengelabui korbannya. ikuti di "Reportase Investigasi" Trans TV pukul 16.30 WIB

sumber:detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Panas Panasan © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour